Sejarah Tembok Besar Cina yang Tak Banyak Diketahui Dunia
BeritaRaya.web.id -Tembok Besar Cina (Great Wall of China) merupakan salah satu keajaiban dunia yang paling memesona. Dibangun selama ribuan tahun, bangunan megah ini bukan hanya dinding panjang yang melintasi pegunungan, gurun, dan padang rumput, tetapi juga simbol kekuatan, perjuangan, serta kejayaan peradaban Tiongkok. Berikut adalah sejarah lengkapnya dalam ulasan 500 kata yang padat, informatif, dan tetap menarik untuk dibaca.
1. Awal Mula Pembangunan: Dari Tembok Kecil Menjadi Raksasa Dunia
Sejarah Tembok Besar dimulai jauh sebelum Tiongkok bersatu. Pada masa Negara-Negara Berperang (475–221 SM), berbagai kerajaan kecil seperti Qin, Zhao, dan Yan membangun tembok pertahanan mereka masing-masing. Tembok-tembok ini berfungsi untuk menahan serangan suku nomaden dari utara yang sering melakukan penyerbuan.
Namun, tembok-tembok awal ini masih terbuat dari tanah yang dipadatkan dan kayu, sangat jauh dari bentuk kokoh yang kita lihat hari ini. Meski sederhana, dinding-dinding awal ini menjadi pondasi bagi terbentuknya Tembok Besar yang lebih monumental di masa berikutnya.
2. Dinasti Qin: Lahirnya Tembok Besar yang Sesungguhnya
Pada tahun 221 SM, Kaisar Qin Shi Huang menyatukan seluruh Tiongkok dan memerintahkan pembangunan tembok yang menghubungkan dinding-dinding kerajaan sebelumnya. Inilah awal dari proyek pembangunan besar yang menjadikan Tembok Besar sebagai satu kesatuan sistem pertahanan militer.
Kaisar Qin menggunakan ratusan ribu pekerja, termasuk tentara, petani, hingga narapidana, untuk membangun tembok tersebut. Kondisi kerja yang berat membuat banyak pekerja kehilangan nyawa, sehingga legenda mengatakan bahwa tulang belulang mereka menjadi bagian dari struktur tembok—meski kisah ini lebih bersifat mitos daripada fakta sejarah.
3. Perkembangan Besar pada Masa Dinasti Han
Setelah Dinasti Qin runtuh, Dinasti Han melanjutkan pembangunan Tembok Besar. Di bawah pemerintahan Kaisar Wu, pembangunan diperluas hingga lebih jauh ke wilayah barat untuk melindungi jalur perdagangan Jalur Sutra.
Pada masa inilah Tembok Besar benar-benar menjadi benteng strategis, bukan hanya untuk menahan serangan, tetapi juga untuk mengontrol perdagangan, memungut pajak, dan mengatur lalulintas barang serta manusia. Dinasti Han memperpanjang tembok hingga lebih dari 10.000 li (sekitar 5.000 km), menjadikannya salah satu perluasan terbesar sepanjang sejarah.
4. Puncak Kejayaan: Renovasi Masif Dinasti Ming
Bentuk Tembok Besar yang kita lihat saat ini sebagian besar merupakan hasil renovasi besar-besaran pada masa Dinasti Ming (1368–1644). Setelah diserang Mongol pada masa sebelumnya, Dinasti Ming memutuskan untuk memperkuat pertahanan secara serius.
Mereka tidak hanya memperbaiki tembok lama, tetapi juga membangun tembok baru menggunakan batu bata dan granit, menjadikannya jauh lebih kuat dan tahan lama. Menara pengawas, benteng, dan pos penjagaan juga didirikan sepanjang tembok untuk mempercepat komunikasi dan pemantauan musuh.
Karena kokohnya, struktur yang dibangun Dinasti Ming inilah yang kemudian menjadikan Tembok Besar sebagai ikon arsitektur monumental yang bertahan hingga kini.
5. Tembok Besar Cina di Era Modern: Dari Pertahanan Menjadi Warisan Dunia
Setelah masa Dinasti Qing, Tembok Besar tidak lagi dipakai sebagai pertahanan militer. Namun, popularitasnya justru melejit sebagai simbol sejarah dan budaya. Pada 1987, UNESCO menetapkan Tembok Besar Cina sebagai Situs Warisan Dunia.
Kini, jutaan wisatawan dari seluruh dunia datang setiap tahun untuk menyaksikan kemegahannya secara langsung. Tembok Besar bukan hanya saksi sejarah panjang Tiongkok, tetapi juga bukti luar biasa dari ketangguhan manusia dalam membangun sesuatu yang monumental.
.jpg)
